Sabtu, 26 Desember 2015

Menurut Wikipedia, Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Singkatnya, kepemimpinan berarti melibatkan seseorang yang disebut sebagai Pemimpin, dan seseorang atau sejumlah orang yang disebut sebagai "yang dipimpin". Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.

Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.

Terlepas dari perkataan Peter Drucker, dalam kepemimpinan kita bisa meniru cara dan metode dari para pemimpin-pemimpin terdahulu. Tidak perlu berkutat dalam banyak teori, cukup meneladani kisah kepemimpinan para pendahulu. Dan kisah kepemimpinan yang paling patut kita contoh adalah kisah kepemimpinan Rasulullah S.A.W dan kepemimpinan para Khulafa' Rasyidin.

Kepemimpinan haruslah didasari kepada niat yang tulus untuk memajukan rakyat atau bawahan yang dipimpin. Bagaimana sikap seorang pemimpin baik di kantor maupun di luar kantor. Bagaimana kita menjaga tutur kata, adab dan akhlak (kelakuan) sebagai seorang pemimpin. Kepemimpinan yang adil, lurus dan jujur sebenarnya semua orang sudah tahu, akan tetapi sedikit yang mau mengamalkannya.

0 komentar :

Posting Komentar