Jumat, 25 Desember 2015

Bismillahirrahmanirrahim...

Pada kesempatan kali ini, insya Allah saya akan membahas pendapat pribadi saya mengenai "Peran Komunikasi dalam Organisasi". Sebelum menuliskan pendapat, mungkin terlebih dahulu saya ceritakan beberapa pengalaman organisasi yang saya miliki. Agar tidak terkesan hanya pendapat semata tanpa ada pengalamannya.

Pengalaman organisasi saya mungkin dimulai ketika menjabat sebagai pengurus OSIS dan SAPALA (Santri Pecinta Alam) sewaktu saya duduk di bangku SMA dulu. Kemudian keorganisasian saya masih saya praktekan di ranah kampus dimana saya aktif di LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Fajrul Islam pada divisi Kaderisasi. Juga menjabat sebagai ketua forum angkatan mahasiswa muslim 2014.

Berbicara mengenai peran komunikasi dalam suatu organisasi, maka pada hakikatnya ialah membicarakan nyawa dari organisasi itu sendiri. Suatu organisasi tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak terjalin komunikasi yang baik diantara anggota organisasi tersebut. Komunikasi dalam organisasi dapat dikatakan juga sebagai Koordinasi. Dimana, seluruh aspek pada organisasi akan terbentuk melalui sistem komunikasi dan koordinasi yang baik.

Biasanya, organisasi terbentuk dari beberapa divisi dan ranah kerja yang berbeda-beda. Ada divisi yang berkutat dengan birokrasi didalam (kantor, perusahaan ataupun kampus) dan ada divisi yang bersinggungan dengan pihak luar (masyarakat, mahasiswa, dll). Bentuk komunikasi paling kecil yang bisa terjadi adalah komunikasi antar anggota yang masih berada dalam 1 divisi. Ketika si A berkomunkasi dengan si B membicarakan suatu hal, maka itu termasuk dalam bentuk koordinasi dalam organisasi. Kemudian A dan B membawa hasil keputusan mereka berdua dan mendiskusikannya dengan rekan mereka dalam satu divisi. Ini juga lah yang disebut dengan komunikasi dalam organisasi.

Kemudian naik ke tingkat yang lebih atas. Setelah suatu divisi menyetujui adanya suatu program atau suatu gagasan, maka divisi tersebut akan meminta saran dan persetujuan dari pihak atasan (biasanya ketua umum) dan dari divisi lain. Peran komunikasi disini pun berlanjut. Informasi yang dibawa akan digodok kembali dan dididskusikan melalui sistem rentetan komunikasi antar anggota. Sebelum akhirnya diketok palu dan ditentuikan apakah gagasan tersebut bisa diterima atau tidak.

Peran Komunikasi sendiri sebenarnya sangat PENTING. Dimana dalam organisasi dikenal istilah "Program Kerja" atau PROKER. Dalam pembuatan suatu proker yang digagas oleh perseorangan, sangat mustahil proker tersebut bisa terwujud tanpa adanya komunikasi yang baik antar anggota, divisi dan ranah kerja. Bila tercipta suatu gagasan, kemudian tidak diiringi dengan komunikasi dan birokrasi yang baik, maka gagasan tersebut hanya akan menjadi sebua wacana yang tidak pernah terealisasikan. Inilah titik kelemahan dari komunikasi, apabila komunikasi dalam suatu organisasi itu buruk, ada jutaan gagasan dari anggotanya pun, tidak akan dapat terwujud tanpa komunikasi yang baik.

0 komentar :

Posting Komentar